LAMTORO merupakan jenis tanaman yang mudah kita temui di sekitar lingkungan kita. Biji hijau mungilnya sering digunakan sebagai bahan pelengkap untuk membuat makanan. Salah satunya adalah botok. Kombinasi dari campuran kelapa parut, tahu, tempe, kemangi, ikan teri, dan lamtoro ini menyajikan sebuah cita rasa masakan asli Indonesia yang lezat dan bergizi.
Menanam Lamtoro ini cukup mudah. Suku polong-polongan ini dapat tumbuh subur di daerah ketinggian 1-1500 m dpl. Tanaman ini juga tidak terkait dengan musim karena dapat tumbuh pada segala musim asalkan masih berkisar pada suhu 25-30 o C. Cara menanamnya pun juga cukup mudah yaitu dengan menyebar bijinya, lalu disiram dengan air secukupnya, kemudian dijaga kelembaban tanahnya, dan terakhir dipupuk dengan pupuk organik. Sehingga lamtoro ini sangat cocok apabila digunakan sebagai tanaman peliharaan di sekitar rumah.
Khasiatnya tidak hanya sebagai tambahan bahan makanan, melainkan juga dapat bemanfaat sebagai obat-obatan beberapa jenis penyakit. Nah, pertanyaannya lamtoro berkhasiat menyembuhkan penyakit apa saja?
Berdasarkan penelitian, dijelaskan bahwasannya lamtoro dapat menyembuhkan beberapa penyakit, seperti diabetes, susah tidur, radang ginjal, disentri, meningkatkan gairah seksualitas, cacingan, peluruh haid, herpes zoster, luka terpukul, bisul, eksim, patah tulang, tertusuk kayu atau bambu, dan pembengkakan. Dalam hal ini, tanaman lamtoro tidak hanya bermanfaat pada bijinya saja (seperti yang banyak diketahui oleh orang awam), namun semua bagian tanaman ini sangat berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut. Penggunaan secara tepat akan berdampak pada percepatan kesembuhan penyakit ini, begitupun sebaliknya.
Untuk menyembuhkan penyakit diabetes misalnya, satu sendok teh bubuk biji tanaman lamtoro diseduh dengan ½ cangkir air panas. Hasil seduhan ini diminum selagi masih hangat setengah jam sebanyak 2-3 kali sehari. Sedangkan untuk menyembuhkan cacingan, bengkak, dan radang ginjal 3-5 gram serbuk biji tanaman lamtoro kering direbus dengan 1 cangkir air panas lalu minum air rebusan atau seduhannya selama 3 kali sehari dengan dosis yang sama.
Pada bagian akar lamtoro pun memiliki khasiat yang tak kalah hebatnya dengan bagian biji. Di salah satu bagian tanaman ini, seringkali dimanfaatkan orang sebagai obat peluruh haid. Metode pengobatan yang relatif tradisional ini menawarkan berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh metode pengobatan modern. Manakala obat modern mengandung efek samping dari unsur kimiawi buatan yang sangat kuat, maka dari tanaman lamtoro ini efek samping masih rendah karena bersifat alami dan belum tersentuh unsur buatan manusia. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar