BICARA mengenai tanaman yang manjur dan berkhasiat, maka kurang lengkap rasanya kalau kita tidak mengangkat tanaman yang satu ini. Selain berfungsi sebagai penyedap makanan, ia juga dikenal sebagai tanaman obat-obatan. Siapakah tanaman itu? Ia adalah kayu manis.
Ya, tanaman yang memiliki nama ilmiah Cinnamomum verum ini seringkali dipergunakan sebagai bumbu dalam masakan. Aromanya yang harum menyengat, serta rasanya yang manis sangat cocok untuk campuran kue dan cake. Bumbu yang menjadi idola para ibu ini seakan sulit terlepaskan dari dapur mereka.
Sehat dan tanpa efek samping menjadikan kayu manis aman bagi kesehatan kita. Ngomong-ngomong masalah kesehatan, maka pikiran kita akan tertuju tentang bagaimana manfaat dan khasiat kayu manis terhadap tubuh kita?
Menurut pakar obat-obatan herbal, kayu manis memiliki khasiat sebagai penyembuh penyakit. Beberapa diantaranya berkhasiat sebagai obat sakit perut, sakit kepala, kelebihan berat badan, dan influenza. Mengambil dari salah satunya dimana cara untuk mengobati sakit perut dengan mencampurkan antara madu dan bubuk kayu manis. Perawatan ini haruslah secara rutin dan terus menerus dilakukan oleh seseorang itu sampai dia sembuh.
Penggunaan kayu manis seringkali dalam dua bentuk, pertama minyak dan yang kedua dalam bentuk bubuk. Untuk bentuk minyak, dapat dioleskan pada bagian tubuh yang sakit akan mengurangi rasa sakit. Kayu manis memang terkenal kemampuannya untuk mengurangi rasa sakit pada tubuh. Sedangkan yang kedua yaitu berupa bubuk dimana dalam penggunaannya seringkali dicampurkan ke dalam minuman.
Bubuk seringkali dipergunakan untuk mengurangi infeksi dalam tubuh. Diantaranya yang terkait dengan masalah pernafasan, karena berefek memancing dahak keluar. Saat demam, dampak pereda sakit dalam kayu manis pun dapat berfungsi menurunkan panas tubuh dengan efektif.
Selain itu, kayu manis juga berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah yang ada di dalam tubuh kita. Di India, tanaman ini berperan dalam menstimulasi sistem saraf pada tubuh. Bahkan ada yang dimanfaatkan sebagai perangsang selera makan dan memperbaiki pencernaan. Orang Indonesia kuno sering memanfaatkan untuk mendorong kinerja liver supaya menjadi lebih baik.
Kayu manis sangat cocok untuk mengobati TBC karena kandungan asam sinemiknya. Beberapa sendok teh bubuk kayu manis dalam makanan dipercaya pula baik untuk ginjal dan sistem saluran kencing. Seperti melati, kayu manis dapat berfungsi sebagai agen afrodisiak, yakni zat yang dapat meningkatkan gairah seksual seseorang.
Bagi yang ingin mengonsumsi kayu manis, bentuk ekstrak tentu sangat tidak nyaman. Untuk mengolahnya dalam campuran minuman fungsional layaknya minuman Cinna-Ale buatan dosen IPB atau dalam makanan seperti aneka bakery, cake, kue, bumbu masakan atau sumber flavor, es krim, kembang gula, makanan ringan, dan extrude. Campuran yang terlarut ini, tentu saja akan menghadirkan nuansa cita rasa dan khasiat yang berbeda jika dibandingkan dengan mengonsumsi kayu manis murni.
Tanaman ini dapat kita temui dimana saja karena sifatnya yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Tak terkecuali di pekarangan kita, asalkan dirawat dengan baik, si kayu manis ini dengan sendirinya akan tumbuh baik. Walhasil, saat ini banyak sekali yang memakai tanaman ini sebagai tanaman obat keluarga (TOGA). Murah, praktis, dan berkhasiat.
Dengan memakai tanaman obat dari pekarangan sendiri, setidaknya kita setengah jalan lebih maju untuk menghemat pengeluaran terhadap kesehatan diri ini. Apalagi di apotik-apotik, harga obat-obatan kimia cukup mahal, sehingga diperlukan sebuah strategi untuk menyiasatinya supaya uang yang dikeluarkan tidak sia-sia. Tak ayal, semuanya kembali kepada diri masing-masing dalam menyikapi keadaan ini, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar