Jumat, 12 Desember 2014

Kumis kucing, apa saja yang terkandung didalamnya?

KUMIS kucing merupakan salah satu jenis tanaman obat yang sering digunakan untuk pengobatan tradisional. Baik secara empiris maupun klinis, kumis kucing bisa digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, diantaranya batu ginjal, batu kandung kemih, hipertensi, diabetes militus, reumatik, dan asam urat.

Tanaman Kumis Kucing diduga berasal dari daerah Afrika Tropik, kemudian menyebar ke wilayah Georgia (Kaukasus), Kuba, Asia, dan Australia Tropik. Lebih lanjut penyebaran Kumis Kucing di Asia meliputi, Indonesia, India, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Kumis Kucing adalah salah satu komoditas fitofarmaka yang sudah diperdagangkan skala internasional menjadi komoditi Ekspor. Sedangkan dalam industri obat tradisional, kumis kucing digunakan sebagai bahan baku jamu, biasanya dalam bentuk simplisia.

Kumis Kucing mengandung bahan kimia antara lain; orthosiphonin glikosida, zat samak, minyak asiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, mioinositol, dan sinensetin. Hasil penelitian para ahli Unpad, Kumis Kucing mengandung senyawa flavonoid aglikon jenis luteolin atau apigen. Juga senyawa golongan kromen. Lebih lanjut bahwa didalam daun Kumis Kucing ditemukan isolate yang berbentuk kristal jam.

Khasiat
Tanaman ini rasanya manis namun sedikit pahit. Kumis kucing ini bisa digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yaitu infeksi ginjal akut dan kronis, rematik, tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu serta infeksi kandung kencing. Ditambah lagi sifatnya sebagai peluruh kencing (diuretikum), anti bakteri, menurunkan asam urat, dan pelarut batu ginjal. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar